Santri Pesantren Persatuan Islam (PPI) 24 Rancaekek baru saja mengadakan diskusi tentang buku “Puisi Sunda Zaman Belanda” karya Tom van der Berg.
Acara ini berlangsung pada 19 Desember 2024 di Aula Haji Hasan Mustapa, Universitas Pasundan (Unpas), Bandung.
Diskusi ini adalah bagian dari kegiatan Special Study Tour Prodi Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) yang bekerja sama dengan Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Unpas.
Diskusi tersebut dipandu oleh Dhillan Yasri Tho’ati dan menghadirkan narasumber muda, Syabila Ramadani, santri PPI 24.
Turut hadir dua dosen Unpas, yaitu Moammar Mochtar dari DKV dan Hafidz Azhar dari FISS, yang membahas isi buku tersebut.
Buku ini mengangkat sejarah dan perkembangan puisi Sunda pada masa kolonial Belanda, memberikan wawasan baru bagi peserta.
Menariknya Bahasa Sunda di Mata Kolonial
Syabila Ramadani memaparkan bagaimana orang Belanda memengaruhi pola pembentukan bahasa Sunda.
Ia juga mengulas terbitan-terbitan berkala yang menjadi fokus kajian Tom van der Berg.
Moammar Mochtar mengajak peserta membandingkan puisi Sunda zaman kolonial dengan karya masa kini.
Ia menunjukkan bagaimana bentuk dan tema puisi berubah sesuai perkembangan zaman.
Hafidz Azhar menambahkan pandangan tentang stereotype orang Eropa terhadap masyarakat Sunda, seperti dianggap malas dan percaya takhayul.
Ia menyebut peran tokoh seperti Karel Frederick Holle dalam mematahkan stereotype tersebut dan mendukung kemajuan budaya Sunda.
Ruang Belajar yang Membuka Wawasan Generasi Muda
Diskusi ini menjadi ruang belajar sejarah budaya sekaligus membuka wawasan tentang relevansi puisi Sunda di era modern.
Misalnya, puisi bisa menjadi media ekspresi kreatif, bahkan dalam tren kontemporer seperti musik indie atau seni visual.
Para peserta, yang sebagian besar santri dan mahasiswa, terlihat antusias mengikuti pembahasan ini.
Kegiatan yang Seru dan Edukatif
Setelah diskusi, acara dilanjutkan dengan pemberian sertifikat kepada peserta sebagai apresiasi atas partisipasi mereka.
Kegiatan ditutup dengan tur ke berbagai prodi di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Unpas, menambah wawasan baru bagi peserta.
Yuk, Ikut Kegiatan Seru Lainnya!
Kegiatan ini membuktikan bahwa belajar sejarah dan budaya bisa dilakukan dengan cara yang asyik dan menarik.
Buat kamu yang suka eksplorasi budaya, yuk gabung di acara PPI 24 berikutnya!
Ada banyak kegiatan edukatif dan inspiratif yang nggak kalah seru untuk diikuti.
Kalau kamu punya pandangan atau pengalaman menarik tentang budaya Sunda, share di kolom komentar, ya!
Siapa tahu diskusi ini bisa jadi inspirasi untuk kita semua. Jadi, tunggu apa lagi? Let’s celebrate our culture with creativity!