Pesantren Persatuan Islam (PPI) 24 Rancaekek akan melaksanakan program PLKJ yang dimulai dengan pembekalan pada 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.
Program ini dirancang untuk memberi santri kesempatan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di pesantren dalam bentuk praktik pengabdian masyarakat.
Setelah pembekalan, Pelepasan PLKJ dijadwalkan pada 4 Januari 2025. Program ini akan berlangsung selama dua minggu, memberikan waktu bagi santri untuk terlibat langsung dalam kegiatan dakwah, pendidikan, dan sosial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
PLKJ: Integrasi dan Implementasi Ilmu dalam Praktik Pengabdian Masyarakat
PLKJ adalah program yang menggabungkan ilmu agama dengan pengabdian langsung kepada masyarakat. Melalui program ini, santri di Pesantren Persatuan Islam dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di pesantren untuk membantu masyarakat. Tidak hanya berkutat pada teori, tetapi juga pada praktik yang langsung memberi dampak positif.
Tujuan utama dari PLKJ adalah untuk mengembangkan kompetensi santri dalam berbagai bidang, seperti dakwah, pendidikan, kejam’iyyah, dan sosial.
Program ini juga bertujuan untuk menghubungkan teori yang telah diajarkan di pesantren dengan kebutuhan dan masalah yang ada di masyarakat. Melalui keterlibatan langsung, santri belajar untuk memberikan manfaat nyata bagi komunitas sekitar.
Peserta PLKJ Merupakan santri Kelas XII Mu’allimin. Mereka diberi kesempatan untuk mengimplementasikan ilmu dalam dakwah, mengajar di madrasah, serta memperkuat jam’iyyah Persatuan Islam di cabang-cabang tertentu.
Dengan terlibat dalam kegiatan ini, mereka dilatih untuk menjadi pribadi yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
Pendekatan Interdisipliner dalam PLKJ
PLKJ mengusung pendekatan interdisipliner yang menggabungkan ilmu agama dengan ilmu sosial, sains, dan teknologi. Santri didorong untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu agar bisa lebih efektif dalam menyelesaikan masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Pendekatan ini membantu mereka melihat masalah secara lebih komprehensif.
Metode SOAR juga digunakan dalam PLKJ untuk menganalisis kekuatan dan peluang yang ada di lingkungan sekitar. Dengan pendekatan ini, santri diajarkan untuk berpikir lebih holistik dalam merumuskan solusi atas masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Tujuan utamanya adalah menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Melahirkan Kader yang Siap Menghadapi Tantangan
PLKJ memberikan kesempatan kepada santri untuk menghubungkan pengetahuan yang didapat di pesantren dengan realita kehidupan sehari-hari. Melalui program ini, santri dilatih untuk menjadi pemimpin agama sekaligus agen perubahan sosial. Mereka belajar untuk mengaplikasikan ilmu dengan cara yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari syarat kelulusan jenjang Mu’allimin, PLKJ juga bertujuan untuk mengembangkan sikap mandiri dan kreatif pada santri. Mereka dibekali dengan keterampilan sosial dan keagamaan yang memungkinkan mereka menghadapi berbagai tantangan di masyarakat. PLKJ bukan hanya tentang penguasaan ilmu, tetapi juga tentang memberikan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa.
Dengan pendekatan yang interdisipliner dan berbasis pada pengabdian masyarakat, PLKJ menjadi program yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat.
Santri tidak hanya mendapatkan pengalaman dalam mengajar dan berdakwah, tetapi juga belajar untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Program ini mendorong lahirnya kader-kader yang beriman, bertakwa, dan berkompeten, siap menghadapi tantangan dunia nyata.