[Journal24]- Ummahatul Ghad (UG) Mu’allimin (MA) dan MTs mengadakan acara Malam Jum’atan (Maljum) terakhir sebelum menghadapi liburan Ujian Nasional kelas 12 di Masjid Bojong Kalong, Kamis, (28/03/2019). Dimana Klinik Akhlak dan Intelektual Santri (KAKIS) dan Kajian Jum’at Shubuh (KaJS) menjadi acara penutup.
Menurut Ketua UG MA, Jihan Khoirunnisa, alasan diadakannya maljum terakhir ini sebagai sarana pengukuhan tali ukhuwah antar santri Ummahathul Ghad Mu’allimin dan Tsanawiyyah sebelum menghadapi liburan.
“Sebelum liburan kami mengadakan Maljum terakhir sebagai sarana pengukuhan tali ukhuwah antar Mu’allimin dan Tsanawiyah karena akan berlangsungnya ujian kelas 12,” Ujar Jihan.
Yang menjadi program unggulan di acara Maljum ini ialah KAKIS dan Kajian Jum’at Shubuh. Menurutnya, KAKIS sebagai sarana pengkaderan dan memberikan berbagai referensi kegiatan untuk mengisi waktu libur. Untuk menarik perhatian, berbagai macam kegiatan yang disajikannya dikemas dalam akronim-akronim yang unik.
”KAKIS dan Kajian Jum’at Shubuh menjadi program unggulan di acara malam jum’atan terakhir ini. pertama, KAKIS menjadi sarana pengkaderan dan pengembangan minat bakat santri, serta menjadi rujukan untuk mengisi hari libur santri dengan kegiatan yang bermanfaat. Karena di dalamnya terdapat tiga program yaitu, Satu Jam Bersama Qur’an (Sabequr), Kajian Ilmiah dan Adab (Aturan dan Akhlak Baik) yang meliputi program Harian, ODOJ (One Day One Juz), Sholat Dhuha, Sholat Tahajud, Mufrodat, dan EDOH (Every Day One Hadits),” Terangnya.
“Yang kedua, yaitu Kajian Jum’at Shubuh untuk menambah wawasan santri mengenai yufaqqihhu fiddin,” ujarnya.
Program-program tersebut bukan sekadar dalam bentuk harian, tetapi ada pula program mingguan. Sedangkan program bulanannya digunakan untuk mengevaluasi beberapa program yang telah disosialisasikan kepada santri.
“(untuk) Program mingguan, ada halaqoh, shaum senin-kamis, dan murojaah. Adapun program bulanannya kami akan mengadakan pertemuan akbar sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui perkembangan santri.” tambahnya.
Menurut salah satu santri, Zidny mengapresiasi kegiatan maljum ini. Menurutnya, acara yang diselenggarakan dikemas menjadi menyenangkan sehingga tidak bosan. “Dari awal sampai sampai akhir acaranya menyenangkan, tidak ada yang membosankan pokoknya mah seru gitu untuk acara terakhir mah,” Kata santri yang duduk di bangku MTs ini.
Senada dengan Zidny, salah seorang santri MA, Sindy, mengungkapkan bahwa program-programnya menarik. Selain itu Ia menyoroti kajian shubuhnya yang dinilai mampu diserap olehnya.
“Kesannya sangat seru, menarik, jadi ke Sindynya masuk, ya ke hati, apalagi tadi yang kajian jum’at shubuh. Jadi bisa menyerap walaupun ada lelucon-leluconnya juga, bisa masuk gitu ke otak.,” tambah Sindy
Menanggapi Kajian Jum’at Shubuh, Yandi Ruhya selaku pengisi acara tersebut menilai positif. Prediksinya santri akan mengikutinya dengan tidak antusias, ternyata salah. “Bagus, awalnya saya berpikir santri akan mengantuk, tapi ternyata semangat, antusias dan paling satu-dua, selebihnya kondusif,” ujarnya.
Yandi berpesan kepada santri jangan pernah bosan dan puas untuk mencari ilmu. Lebih jauhnya Ia mengatakan ilmu yang didapat harus bisa diaplikasikan dalam perbuatan sehari-hari sehingga akan menjadi amal saleh.
“Amanatnya mungkin jangan pernah lelah, jangan pernah bosan, jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang didapatkan, dan yang paling penting teruslah berusaha untuk mengamalkan, teruslah berusaha untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari ilmu yang sudah di dapat. Jangan sampainya hanya sebagai ilmu saja lah, tapi harus jadi amal saleh.
Reporter: Tim Journal
Editor: Rizal